KORANKITA.ONLINE [Medan - Sumut]. Perkembangan zaman menuju era digital menimbulkan banyak perubahan di berbagai sektor perekonomian. Beragam cara dilakukan oleh para pelaku usaha, institusi, hingga pekerja kreatif untuk tetap eksis dalam masing-masing bidang yang digeluti.
Pekerja kreatif dalam bidang seni pun tak luput dipaksa harus melek dengan industri yang saat ini sedang berkembang. Penyebaran musik kini tak harus konvensional dengan cara merekam dan mengedarkan album dalam bentuk CD (Compact Disk - red).
Melalui dengan banyaknya agregator yang bermunculan, kini musisi indie pun lebih dimudahkan dalam memasarkan karya yang telah diproduksi.
Aber Wijaya salah satunya, seorang musisi indie yang beromisili di Medan mengakui bahwa dirinya telah merilis lagu secara resmi melalui salah satu agregator untuk dipasarkan karyanya di seluruh dunia.
"Saya sudah merilis 5 lagu sebelumnya via Sound On Global dalam dua tahun terakhir. Namun karena ada kendala administratif, ada 2 lagu yang di take down oleh pihak Sound On. Jadi saya terpaksa harus rilis ulang kedua lagu tersebut dalam beberapa waktu kedepan," ujar Aber.
Berkah dari rilisnya single-single di platform musik digital. Aber pun mengakui bahwa ternyata ada salah satu lagu miliknya yang berjudul 'Where is My Home' cukup laku di negara luar.
"Lagu ku yang paling laku itu 'Where is My Home', berdasarkan data analisis lagunya banyak diputar di negara Rusia," lanjut Aber.
Atas dasar itu, Aber semangat untuk rilis lagu baru tang berjudul 'I Love You Always' pada Selasa (8/8/2023).
"Alhamdulillah 'I Love You Always' rilis hari ini. Sewaktu pra release kemarin sudah ada sekitar 9 video yang memakai lagu ini menjadi backsound dalam VT (video tiktok) milik kreator TikTok," pungkasnya.
Adapun alasan kuat Aber memilih Sound On Global sebagai agregator untuk memasarkan karya musiknya ialah karena agregator ini bekerjasama dengan TikTok untuk memprioritaskan artis-artis yang rilis dibawah naungan Sound On Global.
"Jadi kalau musisi rilis via Sound On Global, karyanya akan diprioritaskan oleh TikTok untk disebarkan di jaringan yang mereka punya. Mulai dari TikTok Music, Spotify, Resso, Joox, YouTube Music, dan berbagai platform musik digital. Selain itu saya juga sudah mendapatkan label 'artis' di halaman TikTok pribadi karena konsistensi dalam merilis lagu. Jadi siapapun yang mendengarkan karya musik saya dan memakai musik yang saya buat, otomatis saya akan mendapatkan bayaran/royalti atas itu. Terserah mereka mendengarkannya di platform musik manapun," tandas Aber.
Aber menambahkan bahwa saat ini sangat mudah bagi musisi indie untuk merilis lagu secara resmi dan mendapatkan royalti dari hasil karya yang telah direkam.
"Zaman sekarang makin mudahlah dalam memasarkan lagu, udah gitu langsung dapat royalti lagi. Tentu ini membuat saya semakin semangat untuk menelurkan karya-karya baru dalam dunia musik. Salah satunya dengan rilis 'I Love You Always' pada hari ini," pungkasnya.||01-PB
0 Komentar